Pertama-tama perlu kita sepakati dulu bahwa kuliah sangat penting bagi kita yang ingin mendapat ilmu yang lebih, dalam suatu disiplin ilmu tertentu dan dalam berorganisasi.
Tentu saja kuliah merupakan pilihan bagi setiap orang yang memiliki cita-cita walaupun cita-cita tersebut masih dalam bentuk yang abstrak. Tentunya semua orang ingin menjadi seseorang yang lebih baik dan sukses, baik bagi dirinya sendiri ataupun dilihat dari kacamata orang lain.
Lalu, yang ingin icha bahas pada posting kali ini adalah "Apakah Kuliah Hanya Suatu Ajang Kejar-Mengejar Nilai?"
Memang sebagian besar dan bahkan seluruh mahasiswa tentu saja akan merasa senang saat Indeks Prestasi-nya tiga koma lebih atau mungkin empat. Kegembiraannya dapat disebabkan karena semua hasil kerja kerasnya selama ini mendapat hasil yang baik pula. Karena memang nasib kita tergantung dari usaha kita sendiri.
Namun, sebenarnya nilai bukanlah segala-galanya yang mesti kita dapatkan dengan berbagai cara. Cara yang baik dengan belajar giat dapat dibenarkan untuk memperoleh hasil maksimal. Namun, ada kalanya seorang mahasiswa merasa dirinya harus tetap mendapat nilai tinggi dengan atau tanpa belajar dengan keras. Buah dari semua ketidakpercayaan pada diri sendiri dan keinginan kuat untuk mendapat nilai tinggi tetapi tanpa usaha yang benar, kadang-kadang membuat orang mampu melakukan segala hal yang bahkan sulit untuk diterima oleh hatinya sendiri. Namun, karena hal itu terlalu sering dilakukan, hati yang semula resah ketika melakukannya, lama-kelamaan akan mengeras dan tidak berasa sama sekali. Semua hal itu terjadi karena adanya pemikiran nilai-nilai yang tinggi seakan menjadi tolok ukur bagi keberhasilan mereka nanti.
Sebaiknya kita perlu berpikir kembali dengan pikiran yang cukup jernih dan mendengar hati nurani kita. Apakah kepuasan dari melakukan hal-hal seperti itu? Apakah semua hal itu benar-benar perlu kita lakukan? Apakah konsekuensi kita melakukan semua itu?
Menurut icha, setiap orang yang melakukan hal tersebut mungkin merasa puas karena mendapatkan apa yang ia inginkan, tapi ia sengaja mengabaikan hatinya yang tentu saja tahu, semua hal yang ia lakukan itu tidak benar. Sebenarnya hal itu tidak perlu kita lakukan kalau kita sudah mempersiapkan diri untuk uts dan uas dan walaupun kita tidak maksimal belajar, mengapa kita tidak dengan lapang dada menerima semua konsekuensi terhadap apa yang telah kita lakukan yaitu tidak belajar dengan tetap bersikap jujur. Sesungguhnya memang sulit untuk menahan melakukan sesuatu yang kurang baik namun menjanjikan hasil yang memuaskan, namun cobalah untuk lebih bersikap penuh tanggung jawab walaupun itu hanya untuk diri kita sendiri.
Terakhir, tahukan apa konsekuensi dari semua itu? Tentu saja kita tidak tahu apa rencana Allah terhadap kita dengan semua yang telah kita lakukan. Mungkin saja ada beberapa teman yang merasa iri karena tetap mendapat nilai lebih rendah walau sudah belajar giat. Tapi, sebenarnya rasa iri itu tidak perlu ada. Karena Allah tidak pernah tidur dan setiap orang sudah diatur rezekeinya dan mereka akan mendapatkannya sesuai dengan yang digariskan Allah. Hanya saja tinggal menjadi pilihan bagi manusia, ingin mendapatkannya dengan cara yang baik atau tidak.
Posting kali ini, bukan bermaksud menghakimi atau menyalahkan orang lain. Icha hanya ingin mengajak kita merenung sebentar tentang tujuan kita kuliah, apakah berorientasi terhadap ilmu atau hanya sekedar nilai? Kemudian, tentang jalan hidup yang kita ambil sangat menentukan arah tujuan hidup kita. Karena suatu proses sangat menentukan hasil dan semua berawal dari niat dan cara melakukannya.
Semoga kita dapat sama-sama memperbaiki diri dan tentu saja dapat mengingatkan orang lain dalam kebaikan.
Kuliah Tidak Hanya Sekedar Mengejar Nilai
.


chan2 ne berbakat banget y jadi penulis...
icha udah comment chan2 ne...
afwan ya lama...
hehehe...
arigatou ne! almt blog caul ap y?