Setelah berakhirnya keramaian Pemilihan Raya Mahasiswa pertama di kampus tercinta, FKIK Untan, ada satu kisah kecil yang terjadi. Kisah ini memberikan suatu pelajaran.
Seusai Pemirama, saya bersama teman saya pulang dengan mengendarai sepeda motor. Waktu saat itu menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Selain lingkungan kampus yang gelap, hujan rintik-rintik seolah-olah memberi tanda untuk mempercepat laju kendaraan saya. Namun, di tengah perjalanan saya melihat seseorang yang saya kenal bersama beberapa orang sedang berada di simpang empat jalan di depan Gedung Rektorat.
Di dalam pikiran saya langsung terbesit, "Ada kecelakaan yang terjadi?!". Sepertinya teman saya yang sedang berada di boncengan belakang juga berpikir seperti itu.
Saya langsung mengurangi laju kendaraan saya hingga ia berhenti. Teman saya turun dan mendekati teman yang kami kenal itu bersama dua orang pemuda dan seorang bapak yang sudah cukup tua. Sepertinya bapak itu tampak kesakitan pada bagian kakinya. Beberapa saat terjadi pembicaraan dan bapak tua itu mengatakan kalau beliau baik-baik saja.
Teman saya yang menggunakan kendaraan sendiri kemudian kembali ke motornya dan teman yang bersama saya tadi kembali duduk di boncengan motor saya. Dua pemuda tadi yang akan membantu bapak itu, sehingga kami memutuskan kembali ke rumah.
Dalam kelanjutan perjalanan pulang kami, teman saya menceritakan kalau bapak itu adalah penjaga malam di perpustakaan kampus. Beliau sama sekali tidak mengalami kecelakaan. Beliau mengalami sakit pada kaki karena usia beliau yang sudah lanjut. Sedangkan rumah bapak itu cukup jauh dari kampus.
Teman saya berkata, "Miris melihat hal yang seperti itu. Bapak setua itu masih harus bekerja dengan keras. Sedangkan para peminta-minta yang masih muda dengan mudahnya mendapatkan uang."
Saya menjawab, "Memang seperti itulah adanya. Ada orang yang mendapatkan rezeki dengan susah payah ada pula yang hanya dengan tenaga sedikit. Sedangkan rezeki itu pasti ada untuk setiap makhluk Allah."
Benar. Rezeki tiap orang sudah ditetapkan oleh Sang Pemberi Rezeki, Allah SWT. Namun, tergantung dari bagaimana cara kita menjemput rezeki itu. Ada yang mendapatkan dengan teramat susah dan cara yang baik, namun ada pula dengan cara yang mudah. Hal yang perlu kita pahami adalah apakah rezeki itu berkah atau tidak? Apakah kita telah menjemput rezeki itu dengan tenaga maksimal yang kita miliki? Tentu saja semua diawali dengan niat yang benar dan selanjutnya di lakukan dengan cara yang benar pula.
Semoga bapak yang kami temui tadi mendapatkan rezeki yang berkah. Amin yaa Robbal 'alamin...
3 Juli 2010, 20:10
Rezeki... Dimanakah letak berkahnya?
.


hohohoho seperti biasa always serious.
take it easy chin-gu
hehehhe
Biasa deh, chin-gu=tung xue