Need not a shoulder to cry on, just give me a stronger shoulder


.

Hmm... Selamat malam! hari yang cukup melelahkan. Namun, tak cukup bagi saya untuk berhenti dan berangkat tidur. Sedikit merenung tentang hari ini. Berbagai keputusan yang telah diambil. Entah bijaksana atau tidak, yang pastinya semua keputusan yang saya ambil merupakan hasil dari nilai prioritas yang saya telah pertimbangkan. Semua yang telah saya putuskan, tentunya ada konsekuensi yang akan saya tanggung. Semua tanggung jawab saya. Mau menyalahkan orang lain, atau mengapa takdir memilih saya.

Tapi tak ada yang salah. Ini pilihan saya.

Sedikit mengeluh. Dalam waktu beberapa saat menyesali keputusan saya, dan sedikit menyalahkan diri sendiri. Apakah saya cukup mampu dengan amanah ini? Apakah saya cukup pantas dengan amanah ini? Apakah saya akan bisa menjalaninya dengan total? Saya bertanya-tanya. Namun, semua telah terjadi. Sedikit merenung memang bisa membuat pikiran saya membaik. Tak ada yang berubah. Hanya saja. Ternyata menjadi orang yang dibutuhkan adalah salah satu nilai plus dari segala hal yang ada di pikirin saya sekarang. Tetap merendahkan hati, tanpa ada sedikit pun kesombongan. Bukankah sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Sebenarnya, ada sedikit terbesit rasa egois dalam diri saya. Namun, saya takut amanah ini saya perlukan. Saya takut kalau saya tolak, ternyata saya melewatkan sesuatu yang baik buat saya. Saya tidak tahu, tapi itu yang terjadi.

Setelah merenung saya putuskan untuk meluruskan hati, pikiran, dan niat saya. Supaya dapat meringankan langkah saya ke depan. Teringat seikit kutipan yang membuat saya sedikit tersenyum dan menertawakan diri dalam hati. Saya terlalu banyak mengeluh.

"Jika mendapat beban amanah, jangan meminta beban yang lebih ringan. Mintalah bahu yang lebih kuat"

Oke. Sekarang saya tidak perlu menangis di bahu seseorang, saya hanya perlu bahu yang lebih kuat untuk membawanya. Semoga amanah ini bisa membawa manfaat bagi saya dan bagi orang lain.

*Di tengah hiruk-pikuk MUSASI HMF UNTAN

2 Responses to “Need not a shoulder to cry on, just give me a stronger shoulder”

  1. masalah terpilih jadi DP kah bu...cie2x...
    semangat aja ya...
    oh ya..kalau memang perlu a stronger shoulder...I am Here,...hehehehe

  2. Iya nih, bu... Sebenarnya agak berat. Namun, mencoba ikhlas. Semoga aja bermanfaat...
    Arigatou ne...

Your Reply